Jumat, Maret 27, 2009

'Berjalanlah, walau setapak' (Analisis Kemasan Iklan Kandidat Wakil Rakyat)


Ambillah hikmah dimanapun anda menemukannya, sekalipun dari lisan seorang anak.

Sejak medio Januari hingga kini, iklan para kandidat wakil rakyat memenuhi Log Iklan radio saya. Income perusahaan pun menggelembung. Bersyukur pada Pak Fathoni yang sangat sigap melihat momen sehingga belasan caleg bahkan partai berebutan untuk minta dipromosikan di Mujahidin 105.8 FM. Log Iklan overload. Bahkan ada yang bersedia masuk dalam waiting list setelah masa iklan klien yang lain telah habis di waktu yang sangat ditunggu-tunggu, baik oleh Pak Fathoni dan lebih utama oleh calon klien lainnya.


Ada pula iklan partai saya: 8, PKS.
Kreatif. Dimulai dari vokal Ipang yang sangat khas itu. Lantas disambung dengan suara grup anak muda yang bernyanyi:
Partai Keren Sekali,
Pasti Koruptor Sebel,
Partai Kalem dan Santun,
Peduli Kita Setiap saat,
PKS itu
Partai Kita Semua.
Kurang lebih itulah bunyi iklan yang diputar hingga 5 April nanti.
Iklan yang menyentuh pemilih pemula karena kesannya iklan itu memang keren.

Tapi bukan itu yang saya maksud dalam tulisan ini.
Sekalipun saya sudah punya pilihan untuk partai, kalau bicara objektif mana iklan yang lebih kreatif, beda dunk ya.

Saya masih berada di kursi admin saat Pak Zulfadli, Ketua DPRD Provinsi Kalbar itu memperpanjang masa kampanyenya via Radio Mujahidin. Jauh berbeda dengan format sebelumnya yang hanya mengetengahkan dialog tentang siapa pilihan terbaik dan bagaimana memilih dalam Pemilu 2009 yang kita tahu berubah dengan 'contreng'nya itu.

Iklan Pak Zul atau lebih akrab disapa Bang Zul yang paling anyar adalah kisah hikmah yang berujung motivasi. Sang kreator iklan (setahu saya rekamannya dilakukan di Radio Volare) pintar sekali mengemas iklan tersebut hingga iklan Bang Zul tersebut menjadi satu-satunya iklan yang dikemas dengan cara demikian. Judulnya Kisah Sukses.
Dimulai dengan kata-kata: 'Kisah sukses hari ini....Kejujuran....bla bla bla'
Ada 5 versi iklan Bang Zul yang semuanya sangat menarik untuk didengar. Mendengarnya kita bukan hanya memasuki sebuah kampanye sang calon legislatif melainkan kita juga mendapat pencerahan yang luar biasa.

Ah, luar biasa? Tidak juga. Sudah banyak yang melakukannya. Iklan sedemikian sudah sangat biasa dan out of date. Gak zaman. Harusnya ada yang lebih kreatif dari itu.


Haaa, mungkin anda berkomentar demikian. Saya akui ada benarnya. Tapi anda perlu cermati, macam mana kemasan iklan yang beredar selama ini. Mengandalkan dialogis, atau semacam testimoni, atau juga versi RRI yang mengandalkan suara Bung Charlie yang amat bass itu. Semua STD. Itu opini saya. Bagaimana dengan iklan yang diproduksi Radio Mujahidin? Yah, itulah objektivitas, STD. Untuk menemukan kreativitas dan inovasi memang bukan hal sederhana apalagi mengimplementasikannya.

Kalau bicara iklan kampanye tingkat nasional, mari lihat iklan Partai Gerindra yang langsung mendapat tempat di hati banyak rakyat Indonesia, tak pelak artis dan kalangan selebritas. Dapat info dari seorang teman bahwa biaya pemasangan iklan Gerindra di seluruh televisi nasional dari pertama kali putar hingga akhir masa kampanye (mungkin hingga Pemilihan Presiden) mencapai angka 25 miliar rupiah. Wow! Darimana Jendral Prabowo mendapatkan uang sebanyak itu? Siapa di belakang siapa? (Maaf ya, Pak). Mengapa iklan itu langsung merebut hati dan perhatian banyak pemirsa? Karena dikemas dengan sesuatu yang berbeda: merakyat. Dan itu dikemas dengan pengambilan gambar yang sangat nature, alami.

Oke, bicara lagi tentang iklan Bang Zul. Ada yang ingin saya ceritakan tentang kisah-kisah sukses dalam iklan beliau. Satu yang sangat saya suka, tentang 'Berjalanlah, walau setapak...' Secara singkat saya ingin menyampaikan esensi dari kisah sukses itu.

Berjalanlah walau setapak karena itu berarti anda terus melangkah, tidak berhenti.
Terus berjalan walau setapak menandakan anda telah maju walau hanya satu langkah.
Sekalipun nampaknya tak ada perubahan namun yakinlah anda telah melakukan perubahan walau kecil.


Subhanallah, makasi Tim Kreatif Bang Zul....
Pesan ini sebenarnya telah lama saya ketahui, tapi entahlah saya seperti tersihir dan menyatakan bahwa saya sangat bersepakat dengan hikmah dari kisah sukses yang satu itu...karena apapun langkah kebaikan yang kita lakukan pastinya tak pernah sia-sia.



1 komentar:

Anonim mengatakan...

ad just a way to attract public sympathy.
we need is evidence